Header Ads

Header ADS

Habis Gelap Tak Mau Terang Written : By Muhamad Irwan


 

http://
Foto : ilustrasi

TANGERANG – 2022 14:41 WIB
Tike seperti biasa menjajakan Takjilnya di depan gang Masjid Nurul Huda. Anak Perempuan ini sudah lama hidup menjadi tulang punggung keluarga. Ibunya sudah lama meninggalkan Tike dan kedua adiknya, yaitu Ambar dan Akbar. Ayahnya sudah sepuh, bahkan hanya untuk ke kamar mandi saja Pak. Akhyar harus di papah oleh anak-anaknya.

Sore ini sama seperti sore-sore yang lain, para pemotor berlomba-lomba mengotori udara dengan polusi kendaraannya. Sesak, macet dan bergemuruh oleh suara knalpot dan klakson. Tetapi tak ada satupun yang menghampiri dagangan Tike.

Kak, Besok jadikan kita beli baju lebaran? Tanya Ambar dan Akbar berbarengan, seraya matanya berharap lirih dan penuh keyakinan.

Tenang saja adik-adikku, kakak pasti akan membelikannya untuk kalian.
Tike meyakinkan adik-adiknya, dia tidak ingin adiknya kecewa. Padahal dalam hati Tike menjerit dan menangis, bagaimana membelikan adiknya baju lebaran, untuk modal dagang saja masih kewalahan, belum lagi membeli obat-obatan bapaknya.

JAKARTA – 2022 15:42 WIB
Kursor berkedip sepanjang hari, tetapi tak ada tulisan di Microsoft Word Sebuah Laptop Asus warna silver milik Doni.

Aarrgghh, tak ada ide tulisan, sedangkan deadline dari penerbit beberapa hari lagi.

Umpat doni sambil membuang puntung rokok di tangan kanannya. Di ambilah sebuah kunci motor Suzuki Shogun 2002 peninggalan orang tuanya dan bergegas meninggalkan kos – kosan di Kawasan Jakarta Barat. Dia berkendara melintasi lalu Lalang kemacetan hingga sampailah pada warung kopi di dekat gang Masjid Nurul Huda

PERTEMUAN - 2022 17:41
Setengah gelas kopi kapal api yang di pesan Doni sudah tidak panas lagi, beberapa batang rokok habis mengimbangi asap knalpot kendaraan di sore hari. Tetapi pandangan Doni tidak pernah lepas dari gang Masjid Nurul Huda. Dia melihat banyak warga bergotong – royong mebagikan Takjil yang berisi Kurma, Risol, Lontong dan Air Mineral.

Lalu dia berjalan perlahan menghampiri penjual takjil. Tanpa basa – basi dia membagikan takjil yang ada di Meja Tike, sontak Tike terkejut dan bertanya

Kenapa takjil ku kau bagikan.
Sebentar lagi magrib, tapi daganganmu belum laku. Sini gue bagiin aja biar cepet abis.
Ujar Doni membalas perkataan Tike sambil menahan rokoknya dimulut.
Gue heran deh, ada dagangan orang gak laku, bukannya dibantu malah sibuk bagi – bagi takjil sendiri. Berapa ini semua takjil lu, biar gue bayarin.

Jangan Soudzon gitu kak, ini semua juga atas bantuan Masjid Nurul Huda, karena kami kekurangan Modal Usaha. Kami juga sering dibantu oleh masjid ini, biaya sekolah, buku-buku dan kebutuhan sehari – hari masjid ini sering membantu kita. Bahkan untuk urusan makan sehari – hari kami sering di sediakan oleh masjid ini.

GELAP 18:10 WIB
Doni tercengang, dan sebatang rokok di mulutnya pun tanpa ia sadari terjatuh. Dia melihat ada sebuah cerita. Cerita yang bisa ia tulis melalui kehidupan Tike. 

Marzuki, Marbot Masjid Nurul Huda tiba – tiba menghampiri mereka dan berkata :
Sabar Nak Tike, Bapakmu Sudah meninggal Dunia

Admin : Ruang Tangerang (Asep)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.